Menurut ilmu manajemen konstruksi tahun 1998 proyek adalah suatu rangkaian kegiatan yang bersifat khusus untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang dibatasi oleh wakktu dan sumber daya yang terbatas.
(Gambar
: maxmanroe.com)
Konsultan Manajemen Konstruksi pada proses pembangunan berfungsi sebagai mediator dan wakil dari pemberi tugas atau pemilik kegiatan dalam menjalankan komunikasi dengan para pelaksana kegiatan yang lain. Keberadaannya diperlukan mengingat pemilik kegiatan tidak sepenuhnya memiliki sumberdaya manusia yang kompeten untuk mengelola, mengendalikan dan mengawasi kegiatan persiapan, pelaksanaan sampai dengan serah terima pekerjaan.
Lingkup Tugas Manajemen Konstruksi
Lingkup tugas Konsultan Manajemen Konstruksi sebelum pelaksanaan konstruksi adalah sebagai berikut :
- Membantu owner dalam menyusun anggaran biaya dan lingkup pekerjaan disesuaikan dengan pagu anggaran yang tersedia
- -Membantu owner dalam melakukan klarifikasi dan negosiasi atas pengajuan kontraktor terhadap anggaran biaya dan lingkup pekerjaan disesuaikan denganpagu anggaran yang tersedia
- -Membantu menyiapkan draf surat perjanjian pekerjaan pelaksanaan konstruksi fisik
Konsultan manajemen konstruksi masa pelaksanaan pembangunan
Adapun lingkup pekerjaan konsultan manajemen konstruksi
dalam masa pelaksanaan pembangunan adalah sebagai berikut :
- Mengevaluasi program kegiatan pelaksanaan fisik yang disusun oleh pelaksana konstruksi yang meliputi program pencapaian sasaran fisik, penyediaan dan penggunaan sumber daya berupa tenaga kerja, peralatan dan perlengkapan bahan bangunan, informasi, dana, program quality assurance, quality control dan program kesehatan dan keselamatan kerja (K3).
- Melakukan evaluasi Mengendalikan program pelaksanaan konstruksi fisik, yang meliputi program pengendalian sumber daya, pengendalian biaya, pengendalian waktu, pengendalian sasaran fisik (kualitas dan kuantitas) hasil konstruksi, pengendalian perubahan pekerjaan, pengendalian tertib administrasi, pengendalian kesehatan dan keselamatan kerja.
- program terhadap penyimpangan teknis dan manajemen yang timbul, usulan koreksi program serta melakukan koreksi teknis bila terjadi penyimpangan.
- Melakukan koordinasi antara pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan konstruksi fisik
Maksud diadakannya Konsultan Manajemen Konstruksi
Maksud diadakannya Konsultan Manajemen Konstruksi
adalah secara garis besar sebagai berikut :
- Untuk mencapai penyelesaian pelaksanaan kegiatan pembangunan mulai dari Perencanaan, Pembangunan dan Pemeliharaan dalam waktu yang telah disepakati dalam rangka penghematan waktu, dengan biaya yang serendah– rendahnya dalam rangka penghematan biaya dengan mutu yang setinggi– tingginya.
- Membentuk faktor – faktor sistem agar terbentuk pengelolaan kegiatan yang dapat melaksanakan fungsinya dengan baik.
- Mengendalikan aliran informasi antara berbagai tahap pelaksanaan untuk mendapatkan kesatuan bahasa dan gerak serta kelancaran pelaksanaan.
- Mengendalikan pengaruh timbal balik antara proyek/kegiatan dengan lingkungannya agar didapat
(1) koordinasi yang baik dengan instansi yang terkait,
(2) arah perkembangan proyek yang lebih baik,
(3) penerapan teknologi yang tepat
(4) pendokumentasian dan administrasi proyek yang baik.
- Menyelaraskan disain produk dan pelaksanaannya sesuai dengan yang diharapkan.
Tujuan akhir dari diadakannya Konsultan Manajemen Konstruksi
Sedangkan tujuan
akhir dari diadakannya Konsultan Manajemen Konstruksi adalah untuk mendapatkan
hasil akhir pembangunan dengan mutu yang maksimal, hemat biaya, hemat waktu dan
tertib administrasi, untuk itu tujuan diadakannya Konsultan Manajemen
Konstruksi adalah untuk melakukan pengendalian sebagai berikut :
Pengendali Mutu
- Menyediakan dan memberikan layanan konsultasi pada tahap perencanaan sehingga hasil perencanaan bisa mencapai sasaran mutu yang diinginkan.
- · Mengawasi dan menyetujui pemakaian bahan , peralatan dan metode pelaksanaan konstruksi termasuk merekomendasi perubahan / subsitusi material apabila diperlukan tanpa merubah inlai kontrak pemborongan.
- · Menyelenggarakan dan memimpin rapat persiapan pelaksanaan pekerjaan ( pre – operation meeting / kick off meeting ). rapat berkala dan rapat – rapat khusus dalam rangka pengendalian mutu pelaksanaan konstruksi di lapangan.
- · Meneliti, memeriksa dan menyetujui gambar kerja / shop drawing yang dibuat oleh kontraktor sebelum pekerjaan mulai dilaksanakan di lapangan.
- · Menyusun daftar cacat ( defect list ) sebelum serah terima pertama pekerjaan dan mengawasi / mengontrol pelaksanaan perbaikannya selama masa pemeliharaan.
- · Meneliti dan memeriksa gambar (as built drawing ) yang dibuat oleh kontraktor sebelum serah terima pertama.
Pengendali waktu
- Mengawasi pelaksanaan konstruksi dari segi kualitas , kuantitas dan laju pencapaian volume/realita fisik berdasarkan jadwal yang sudah disepakati sebelum pelaksanaan pekerjaan konstruksi dimulai.
- Menyusun updating time schedule pelaksanaan apabila terjadi penyimpangan pelaksanaan di lapangan terhadap master schedule dalam rangka pencapaian target yang sudah disepakati sebelumnya.
- Menyetujui dan merekomendasikan pekerjaan tambah kurang disertai dengan pertimbangan teknis dan harga kepada Pengguna Anggaran sebelum dilaksanakan di lapangan.
- Menyusun Berita Acara persetujuan kemajuan/progres prestasi pekerjaan.
- Menyusun Berita Acara persetujuan kemajuan pekerjaan ntuk pembayaran angsuran , pemeliharaan pekerjaan serta serah terima pertama dan kedua pekerjaan konstruksi.
- Membantu Konsultan Perencana menyusun Manual Petunjuk Operasional dan Pemeliharaan/Perawatan Bangunan Gedung termasuk fasilitas pendukungnya serta petunjuk yang menyangkut peralatan dan perlengkapan Mekanikal - Elektrikalnya.
- Membantu Pengelola Proyek mempersiapkan dan menyusun dokumen pendaftaran Gedung.
- Membantu Pengelola Proyek mengurus sampai mendapatkan Ijin Penggunaan Bangunan ( IPB ) dari Dinas / Instansi yang berwenang.
- Manajemen Resiko (Risk management) adalah proses untuk mengidentifikasi, menganalisa dan mengenali berbagai resiko dan ketidakpastian yang mungkin terjadi dan efeknya terhadap proyek. Perubahan dapat terjadi (mungkin) dalam setiap proyek. Perubahan dapat menimbulkan resiko dan ketidakpastian. Analis resiko akan dapat memperkirakan kemungkinan yang terjadi dimasa depan. Dengan informasi tersebut, tim proyek akan dapat menyiapkan diri lebih baik dengan perencanaan dan tindakan pengawasan yang baik,
Manajemen
Sumber Daya Manusia (Human resources) berkaitan
dengan fungsi mengarahkan sumber daya manusia selama proses proyek. Kontrak dan
pengadaan (Contract/procurement)
berkaitan tentang metode pelelangan, kontrak dan manajemen pengadaan barang dan
jasa bagi proses konstruksi. Manajemen komunikasi (Communications
management) berkaitan dengan fungsi komunikasi antar individu
atau organisasi dalam lingkungan proyek. Komunikasi penting bagi
organisasi, rutinitas sehari-hari ataupun pengendalian.
Manajemen di kantor lapangan dipimpin oleh seorang Resident Engineer / Koordinator Lapangan yang pada intinya membawahi 2 (dua) unsur pelaksana tugas pengawas yaitu:
- Pengawasan kualitas dan kuantitas pekerjaan (quality control)
- Sistem pelaporan dan pemeriksaan, pencatatan (record) prestasi pekerjaan (reporting& scheduling).
Unsur pertama dijalankan oleh 3 koordinator
pekerjaan pengawasan sesuai bidang/ disiplin pekerjaan yaitu,
arsitektur & interior, struktur, dan mekanikal/elektrikal – masing-masing
dibantu oleh petugas pengawas dan asisten pengawas sesuai bidang keahlian.
Unsur kedua dijalankan oleh Pengawas Harian yang
membawahi administrasi proyek untuk pelaksanaan pembuatan laporan dan tata
usaha proyek, serta tenaga teknis untuk pemeriksaan prestasi pekerjaan dan
kontrol/ monitoring laju kemajuan pekerjaan.
Tugas dan wewenang
Tahap pelelangan
- Melakukan pra kualifikasi
calon peserta lelang
- Menginformasikan jadwal
pelelangan kepada calon peserta lelang
- Melakukan evaluasi penawaran serta memserikan surat rekomendasi calon pemenang lelang.
- Membantu mengurus seagala perijinan asuransi dan ijin menggunakan tenaga kerja.
Tahap konstruksi
a.
Bersama kontraktor
menyiapkan fasilitas yang dibutuhkan di lapangan.
b.
Melakukan kontrol terhadap
kualitas
c. Memeriksa dan memberikan
persetujuan pada setiap penyelesaian pekerjaan.
d. Membimbing dan mengadakan
pengawasan secara periodik dalam pelaksanaan pekerjaan.
e. Mengkoordinasi dan mengendalikan kegiatan konstruksi serta aliran informasi antar berbagai bidang agar pelaksanaan pekerjaan berjalan lancar.
Tahap Pasca
Konstruksi
a. Menyusun laporan akhir
proyek.
b. Menyelesaikan segala
administrasi dan keuuangan serta perubahan pekerjaan yang terjadi pada tahap
pekerjaan konstruksi.
Peran Manajemen Konstruksi
Manajemen
konstruksi dijalankan secara langsung oleh manajer konstruksi dimana dalam
praktiknya manajer tersebut memiliki beberapa peran sebagai pelaksana
pembangunan. Peran-peran tersebut yang diantaranya yaitu:
Agency Construction Management (ACM).
Dalam manajemen konstrukci profesional akan dikembangkan kembali oleh pemilik perusahaan. Oleh karena itu pihak manajemen akan bertanggung jawab juga terhadap manajemen proyek.
Guaranted Maxium Price Construction Management (GMPCM)
Konsultan
konstruksi akan bertindak ke arah kontraktor dibanding sebagai wakil pemilik.
Sehingga GMPC bertanggung jawab terhadap pemilik terkait waktu, biaya dan mutu
dan tidak melakukan pekerjaan konstruksi, mudahnya dalam peran ini manajer
bertindak sebagai pemberi kerja terhadap kontraktor.
Tipe-Tipe Manajemen Konstruksi
2.
MK semi konfensional :
tanpa fast track
3.
MK semi murni : tanpa fast
track
4.
MK murni : dengan fast
track
https://www.dosenpendidikan.co.id/manajemen-konstruksi/
https://www.maxmanroe.com/vid/manajemen/pengertian-manajemen-konstruksi.html
istimlistrikaliranatas.blogspot.com/2010/11/manajemen-konstruksi.html
Komentar
Posting Komentar